Laman

Rabu, 23 Februari 2011

Memorandum Analisis Kredit (MAK)

Sebagian besar pengusaha atau mungkin lebih tepatnya hampir semua pengusaha menggandeng perbankan dalam menjalankan usahanya, baik untuk modal kerja (KMK-Kredit Modal Kerja), Kredit Investasi (KI), ataupun kredit lainnya. Pengusaha yang masih mengandalkan modal sendiri tanpa bantuan dari pihak ketiga biasanya pengusaha skala menengah ke bawah, dan biasanya lebih lambat berkembang.

Okey, sebelum seorang debitur mendapat kuncuran dana dari bank ada beberapa prosedur dan tahapan yang harus dilalui. Salah satu tahapan yang paling penting adalah Analisis Kredit, dalam tahapan ini semua yang berkaitan dengan debitur, mulai dari identitas, perizinan, prospek usaha, kemampuan usaha, kekuatan, kelemahan, resiko, dll dituangkan secara cantik. Berikut kerangka Memorandum Analisis Kredit yang umum digunakan

Selasa, 22 Februari 2011

(Blom) Menuju Budaya Paperless

Semakin banyak menggunakan kertas maka semakin banyak hutan yang akan di tebang, artinya semakin besar PIS bagi karyawan yang bekerja di 'multinasional company' ;-)

Tidak hanya sekedar membandingkan dengan rumput tetangga sebelah tetapi yang satu ini sepertinya jadi agak sedikit mengganggu pemandangan akhir-akhir ini. Jujur saja sewaktu masih mengabdi di salah satu perusahaan kertas terbesar di dunia, pete erapepe penggunaan kertas yang sedikit mubajir memang masih ada. Print voucher untuk lampiran invoice untuk diteruskan ke kasir, print invoice untuk penagihan ke customer, print report untuk presentasi ke petinggi2, dll. Walapun dari periode ke periode dengan adanya budaya CI (Continues Improvement) penggunaan kertas semakin sedikit. Misalnya menggunakan kertas bekas untuk print voucher, penggabungan beberapa receivable menjadi satu invoice, dll. Mungkin karena sudah jadi seperti kebiasaan, hal-hal kecil ini semua sungguh tidak terasa, malah dulu improvement ini masih masuk kategori SS (Suggest System) bukan suatu project improvement yang perlu team besar atau biaya percobaan layaknya satu project CI.

Kamis, 17 Februari 2011

Sengaja Ndak Buat Judul...

...lampu kuning, atau mungkin status 'siaga', atau mungkin sudah status 'awas'... Mungkin kalau diibaratkan dengan status gunung berapi, semua masyarakat yang ada di serkitar lokasi yang berjarak radius sekian Km harus mengungsi di tenda pengungsian yang sudah di sediakan oleh pemerintah ataupun bantuan dari LSM2, organisasi, dll. Tujuan hanya satu yaitu untuk menghindari korban jika seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Senin, 07 Februari 2011

Lagu Sejuta Suku "Sai Anju Ma Au"

.....
Reff : Molo adong na sala Manang na hurang pambahenan hi Sai anju ma ahu Sai anju ma ahu Ito hasian Sai anju ma ahu Ito na lagu

Untuk orang yang lahir tanah Batak, lirik lagu ini pasti sudah tidak asing dan malah bisa dibilang pasaran. Dari waktu duduk di Sekolah Dasar lagu yang satu ini sangat sering diputar di radio dan tape jadul yang masih dengan kaset pita warna coklat kehitaman. Mungkin saking seringnya lagu ini tidak terlalu istimewa dan mengalir begitu saja. Masih ingat sewaktu belajar ngejreng-ngejreng (main gitar), kadang bawain lagu ini dengan bermodalkan kunci G-C-D sudah bisa lewat walaupun terasa ada yang kurang dan pastinya agak fals sedikit. Kalau lewat 'kode tuak' dan ada yang sedang ngejamp pasti lagu ini tidak pernah absent untuk diteriakkan.

Mendengar lagu ini di radio RRI Pro 3 Bogor dengan acara 'Pasombu Sihol' membuat ada bumbu baru yang hadir dan sedikit terasa makna yang dalam dan agak merinding disko juga he...

Sai Anju Ma Au
(Cipt. Tigor Gipsy Marpaung)

Aha do Alana/Karena apakah?
dia do bossirna hasian/Apa masalahnya?
umbahen sai muruk ho tu ahu/sehingga kamu selalu marah kepadaku
molo tung adong nasalah nahubaen/kalau memang ada yg salah (yang kulakukan)
denggan pasingot hasian/beritahukan (dengan) baik2 my dear..

molo hurimangi/bila kupertimbangkan
pambahenammi natua au/perbuatanmu kepada ku
nga tung maniak ate atekki/hatiku sudah hancur lebur
sipata bossir soada nama i/kadang kala tak ada sebab musabab
dibaekko mangarsak ahu /kamu marah padaku

Reff:
molo adong na salah manang na hurang pambaenakki/bila ada yang salah atau yang kurang dalam perbuatanku(yang kulakukan)
sai anju ma au/bujuk lah aku
sai anju ma au ito hasian/bujuk lah aku my darling
sai anju ma au/bujuk lah aku
sai anju ma au ito nalagu /bujuk lah aku my lovely darling

Secara harfiah kurang lebih begitulah artinya...;-)

Hampir di setiap ada acara yang berbau musik, lagu ini pasti jarang absen. Dari hanya sekedar nongkrong biasa, karokean, resepsi pernikahan, dll. Terkadang memang agak janggal ketika yang bawakan bukan orang batak, selain intonasi yang kurang klop terkadang banyak lirik yang salah ucap, tetapi secara keseluruhan tetap bisa dinikmati.

Jumat, 04 Februari 2011

Detik2 Perpisahan dgn Uda Aldi...

(acting di harapan raya)
Selamat Anda ditakdirkan mengabdi untuk Bangsa yang mempunyai kepala lebih kurang 240 juta jiwa ini...!! Semoga bisa menjalankan tugas dengan baik, dan memberikan sentuhan perubahan yang tentunya lebih baik pula..haha.

Satu pulau tapi beda provinsi (lebih terkenal provinsi saya ;-)),
Satu almamater tapi beda angkatan (lebih muda saya he...),
Satu kelompok waktu interview kerja tapi beda jurusan (dia lebih terdampar, perikanan ke erapepe he..),
Satu angkatan GT tetapi beda Nilai akhir (nilainya lebih bagus sikit ;-)).

Yakinlah, kalau topik ini diperdebatkan pasti nggak bakal ada titik akhirnya... klo yang ini 'sama-sama nggak pernah mau kalah' hahaha...