Laman

Minggu, 29 Agustus 2010

Malam setelah malam Sabtu

Mati gaya di kostan setelah mall to mall dengan bensin sekarat, panasnya kamar kostan dilengkapi dengan mati lampu di kamar atas, sedaap... Secangkir kopi sudah tinggal seperempat setelah ngobrol ke sana ke mari dengan tetangga sebelah. Hembuasan udara malam diterangi bulan yang hampir sempurna bulat jelas terlihat dari tempat kami ngopi tak bisa membantu untuk melewatkan malam ini dengan damai.

Kuputuskan untuk nongkrong di warnet dekat kostan sebelah, lumayan untuk browsing2 nyari inspirasi.

"Lagi penuh, Bang" sahut si pemilik warnet yang duduk tepat menghadap pintu masuk.

Ku hempaskan pantatku di pinggir kaki lima berharap ada yang pulang dan langsung menggantikan posisinya di depan komputer. Tak sia-sia hanya sekitar 15 menit sepasang mahluk yang sedang dimabuk cintrong keluar dari dalam warnet.

Suasana serasa jaman bahela (read : Mahasiswa), depan dan kiri asyik maen game on line. Ku coba menikmati keliling dunia maya dengan mengunjungi beberapa situs yang paling aku sukai. Ok deh, mari kita lanjutkan perjalanan panjang ini...


Kamis, 26 Agustus 2010

Jangan pernah suasana hati merusak harimu…

Setiap mencoba menghubungi teman-teman kampoeng, telf, sms, ato sekedar comment seadanya di status faceb**k atau hanya menuliskan kalimat sederhana di wall mereka selalu dan selalu tergiring ke hal yang amat sangat sulit untuk membuat tersadar. Seperti baru meminum obat penenang dengan dosis yang terlalu tinggi… Lihat, betapa lemahnya dirimu sobat…

Ketika mencoba mengolah semua informasi terupdate dengan data sebelumnya terasa kerongkongan mulai kering, kepala agak berat, leher bagian belakang terasa sedikit tegang, tak terasa waktu dengan setianya tetap berjalan. Hmmm dengan semua metode yang kuketahui belum pernah sampai kepada solusi yang membuat semuanya jadi lebih terang, justru hanya asumsi-asumsi baru yang bermunculan, tetapi setidaknya selalu ada hal baru yang sangat bermanfaat.

Jika selama ini hal-hal seperti ini akan sangat melelahkan dan bahkan kadang jarum jam yang beranjak dari satu titik sampai kembali untuk melewati titik semula tidak akan pernah menghasilkan hal yang luar biasa. Mulai saat ini, cara lama ini akan terhapus, tetap focus pada tujuan akhir lebih membuat langkah ini lebih ringan dan lebih manusiawi.

Rabu, 25 Agustus 2010

Setitik cahaya bisa menuntun di jalan yg terasa gelap…

Sedikit pusing, agak oyong sedikit, sakit kepala sebelah, persis di atas mataku sebelah kanan, hanya sebelah. Mungkin karena seharian di luar dengan suhu Pekanbaru yang tidak ada toleransi sedikitpun, panasnya phool. Tembang dari Naff dengan speaker Simbadda lumayan membantu untuk tetap bisa mikir di dalam kamar yang angin enggan berhembus ke dalam.

Dua hari yang lalu tidur sekitar jam 4 pagi, jam 7 sudah harus masuk kantor. Edannya lagi, tadi malam di lanjut dengan nomat pulang jam 1, padahal hari minggu kemarin baru jogging setelah hampir sebulan tak pernah berolah raga lagi. Kombinasi dari keteraturan di atas membuat kondisi sekarang kurang fit, apalagi ditambah dengan adaptasi dengan kerjaan baru yang belum turn in. But I don’t know why I enjoy it…;-)

Terima kasih sobat di kota hujan atas cerita dan semangat yang ditularkan, its really helpful untuk kita-kita yang masih sangat hijau ini. Mari kita tunjukkan we can do it perfectly J. Serasa baru dapat semangat baru lagi, niat untuk langsung hajar lagi tumbuh dengan suburnya. Dan tidak sia-sia kita bisa bertemu dan prosepek sang calon debitur. Hmm semoga bisa sampai diputus dan dicairkan…

Mungkin ini termasuk dalam kategori sombong kah? Aku yakin dalam 6 bulan sudah akan capai target, sampai saat ini belum ada rasa khawatir yang amat sangat dengan ketidak tercapaian target itu. Justru yang sangat menyiksa adalah masuk ke dalam denyut nadi para pendahulu-pendahulu yang sudah bergabung terlebih dahulu di Sudirman Office. Sangat berharap adaptasi ini tidak terlalu lama supaya bisa nyatu dan klik dengan para ujung tombak BRI ini J

Selasa, 24 Agustus 2010

I love mY new ‘Kostan’ now…

Satu minggu di kostan baru cukup lumayan menyiksa setelah 3 taon lebih dimanjakan dengan fasilitas perusahaan dengan serba ada dan lumayan komplet, tinggal bawa diri dan baju semuanya sudah ada. Tidak perlu mikirin lemari, tempat tidur, bantal, selimut, ac, kamar mandi, dll semuanya sudah tersedia. Kaget bin shock, sudah mencari tempat untuk memejamkan mata beberapa saat di saat malam lumayan susah. Sebenarnya tidak sepenuhnya benar susah, tetapi karena harus disesuaikan dengan budget yang tersedia dan harus mempertimbangkan kebutuhan lainnya jadilah mencari kostn terasa susah. Bagus tapi murah… (masih mahasiswa oriented hehehe)

Bulan puasa membuat kebahagiaan di tempat baru ini semakin lengkap. Pagi jarang sarapan dan siang yang ada hanya BPK klo gak KFC, klo orang kita bilang ‘tumpur bandar’. Balik ke kostn tak ada apa2, yang ada hanya gallon yang awalnya penuh tinggal sekarat karena bocor halus. Tak ada gelas apalagi dispenser untuk mengganjal si perut yang terus-terusan demo minta jatah. Padahal si susu weight gain sisa dari Hotel Pangeran kemarin masih nganggur dengan setia dan selalu standby untuk disantap. Suara music dari laptopku yang agak cempreng yang mencoba mengurangi kebahagiaan yang tiada tara ini.

Ini harus cepat berlalu, tak boleh berlarut-larut bisa jadi keenakan. Jumat pulang dari kantor kuputuskan untuk berangkat ke Pangkalan Kerinci untuk mengambil harta gono-gini yang masih tersisa, setelah terlebih dahulu jenguk teman yang sedang di rawat di Awal Bross. Semoga cepat sembuh Pak Cik… Ada semangat baru yang benar-benar tumbuh entah dari mana dalam perjalanan ke eks gubuk derita, semacam panas yang meluap-luap dalam kepala. Sedikit demi sedikit keraguan-keraguan yang kurang berdasar selama ini meleleh dengan sendirinya. Apalagi setelah sampai di tempat tujuan dan bercengkrama dengan sisa-sisa teman seperjuangan yang masih mencoba bertahan dan tetap melakukan yang terbaik.

“Kap, dipanggil kakakmu”. Candaan yang biasa diucapkan Bang Raja kepala suku di Dormit Blok A.
“Ada apa Bang?” Dengan gaya tak berdosa belum cuci muka, kucek-kucek mata mendekati arah suara memanggil tadi.
“Sarapan jolo hita…” masih dengan setengah candaan

Baiklah, pagi-pagi dapat durian runtuh kalau nggak gak bakal sarapan lagi dech . Terima kasih bang sudah dibawakan dalam doa untuk tempat kerjaanku yang baru. Semoga klo mancing dapat ikan yang banyak hehehe… Tetap jadi keluarga yang bahagia…

Buku, speaker, modem, perlengkapan dapur, dll masukkan dalam tas dan kardus. Satu kardus penuh buku, tas rangsel penuh dengan pernak-pernik dan ijazah yang sudah dikembalikan (terima kasih Tika sudah merepotkan ngambilin selembar kertas berharga ini. Oiya, jangan lupa tolong ditanyain ntr surat keterangan kerjaku ke Pak Naksa ya). Speaker tak masukin ke kantongan plastic bekas belanja dari matahari dengan sedikit modif.

Weh, Bang Regar tetangga kost sebelah datang jadi cukup dululah… Ciayoo!!!

Kamis, 19 Agustus 2010

Belum dapat feel-nya…

Bangun pagi ditemani dengan cobaan yang biasanya bisa merusak satu hari penuh dengan kesialan dan kemalasan, tetapi mencoba tetap berpikir positif dengan mencoba menerapkan semua teori yang didapat dari berbagai sumber .

Suasana di kantor baru masih seperti biasanya, tidak jauh beda dengan hari-hari yang lalu, mungkin hari ini bedanya Pak MP sedang ke Jakarta presentasi masalah NPL jadi free-nya lebih terasa… Satu per satu AO baru sudah mulai melebarkan sayapnya, sudah mulai lebih intensif pdkt dengan senior, hubungin nasabah2 lama mereka, ada juga yang buat strategy satu tahun ke depan di buku catatan demi 15M. Sedangkan diriku masih mencoba asyik2 aja dengan suasana serba baru ini, hanya mencoba tetap komunikasi dengan sasaran utama di tempat kerja lama dulu.

Ingin menertawakan jalan yang ditempuh seseorang dengan masalah yang dihadapinya, bukan karena keputusan yang terkesan silly tetapi ada kemiripan dengan jalan yang aku tempuh sekarang ini. Malah mungkin masih lebih baik dia, lebih tegar, lebih focus dan lebih terkendali. Tapi bersyukurlah sobat, kamu pernah memiliki rasa tulus seperti itu, gak perlu ditangisi lagi, jalan ini masih panjang… (semoga yang nulis ini tidak hanya omdo )

Ingin lebih banyak lagi menuangkan apa yang ada di otak ini ke dalam tulisan, beberapa ide terkait dengan target 15M. Finish it in ‘Welcome Marketing Folder’

Rabu, 18 Agustus 2010

Merdekaa...!!

Astaga sudah lama tak berkunjung ke rumah yang satu ini, terlalu asyieek dengan suasana baru, lingkungan baru, kantor baru, teman-teman baru, system kerja yang baru, pokoke semua serba baru. Padahal sebelum terjun ke dunia yang serba baru ini (kecuali pacar, belum baru… tepatnya belum ada hahaha) pernah terplanning untuk mengukirkan semua hal yang saya dapat di dunia baru ini. Tapi tak apalah, sejauh saya masih benar2 menikmati semua yang saya lakukan sekarang its not big deal.

Haiyah ingin sekali merangkum sedikit perjalanan singkat kembali ke dunia nyata setelah satu setengah bulan berada di dunia nyata++ (Hotel Pangeran Pekanbaru). Tetapi enaknya mulai dari mana ya?? Okey, mending ambil point-point yang masih ingat hingga saat ini,

- Malam perpisahan
- Penempatan AAO Angkatan I/2010 Pekanbaru
- Nyari Kostan
- Numpang Nginap di Kostan teman (sungguh memprihatinkan J)
- Kembali lagi ke Hotel Pangeran (Terima kasih BRI)
- Hari pertama masuk kerja BRI Soedirman Pekanbaru
- Mapping Potensi Pekanbaru
- My Boss (Manager Pemasaran – RZ) melihat potensi RAPP
- Akhirnya dapat kostan baru
- Tugas pertama dari Boss ‘Izin Prinsip’ yang tidak kelar2 (asli gak enak sama babeh padahal tidak terlalu rumit)
- Ikut Upacara bendera di lapangan BI Pekanabaru

Sebenarnya sangat banyak hal lain yang sangat berkesan, tetapi sudahlah daripada jadi puyeng gara2 mikir-mikir itu mending lanjut yang ada didepan mata, apalagi belum berbuka puasa padahal suara adjan untuk berbuka sudah kedengaran dari mesjid tepat di depan kamar kostqu (baguss…J)