Laman

Selasa, 24 Agustus 2010

I love mY new ‘Kostan’ now…

Satu minggu di kostan baru cukup lumayan menyiksa setelah 3 taon lebih dimanjakan dengan fasilitas perusahaan dengan serba ada dan lumayan komplet, tinggal bawa diri dan baju semuanya sudah ada. Tidak perlu mikirin lemari, tempat tidur, bantal, selimut, ac, kamar mandi, dll semuanya sudah tersedia. Kaget bin shock, sudah mencari tempat untuk memejamkan mata beberapa saat di saat malam lumayan susah. Sebenarnya tidak sepenuhnya benar susah, tetapi karena harus disesuaikan dengan budget yang tersedia dan harus mempertimbangkan kebutuhan lainnya jadilah mencari kostn terasa susah. Bagus tapi murah… (masih mahasiswa oriented hehehe)

Bulan puasa membuat kebahagiaan di tempat baru ini semakin lengkap. Pagi jarang sarapan dan siang yang ada hanya BPK klo gak KFC, klo orang kita bilang ‘tumpur bandar’. Balik ke kostn tak ada apa2, yang ada hanya gallon yang awalnya penuh tinggal sekarat karena bocor halus. Tak ada gelas apalagi dispenser untuk mengganjal si perut yang terus-terusan demo minta jatah. Padahal si susu weight gain sisa dari Hotel Pangeran kemarin masih nganggur dengan setia dan selalu standby untuk disantap. Suara music dari laptopku yang agak cempreng yang mencoba mengurangi kebahagiaan yang tiada tara ini.

Ini harus cepat berlalu, tak boleh berlarut-larut bisa jadi keenakan. Jumat pulang dari kantor kuputuskan untuk berangkat ke Pangkalan Kerinci untuk mengambil harta gono-gini yang masih tersisa, setelah terlebih dahulu jenguk teman yang sedang di rawat di Awal Bross. Semoga cepat sembuh Pak Cik… Ada semangat baru yang benar-benar tumbuh entah dari mana dalam perjalanan ke eks gubuk derita, semacam panas yang meluap-luap dalam kepala. Sedikit demi sedikit keraguan-keraguan yang kurang berdasar selama ini meleleh dengan sendirinya. Apalagi setelah sampai di tempat tujuan dan bercengkrama dengan sisa-sisa teman seperjuangan yang masih mencoba bertahan dan tetap melakukan yang terbaik.

“Kap, dipanggil kakakmu”. Candaan yang biasa diucapkan Bang Raja kepala suku di Dormit Blok A.
“Ada apa Bang?” Dengan gaya tak berdosa belum cuci muka, kucek-kucek mata mendekati arah suara memanggil tadi.
“Sarapan jolo hita…” masih dengan setengah candaan

Baiklah, pagi-pagi dapat durian runtuh kalau nggak gak bakal sarapan lagi dech . Terima kasih bang sudah dibawakan dalam doa untuk tempat kerjaanku yang baru. Semoga klo mancing dapat ikan yang banyak hehehe… Tetap jadi keluarga yang bahagia…

Buku, speaker, modem, perlengkapan dapur, dll masukkan dalam tas dan kardus. Satu kardus penuh buku, tas rangsel penuh dengan pernak-pernik dan ijazah yang sudah dikembalikan (terima kasih Tika sudah merepotkan ngambilin selembar kertas berharga ini. Oiya, jangan lupa tolong ditanyain ntr surat keterangan kerjaku ke Pak Naksa ya). Speaker tak masukin ke kantongan plastic bekas belanja dari matahari dengan sedikit modif.

Weh, Bang Regar tetangga kost sebelah datang jadi cukup dululah… Ciayoo!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar